SEMINAR DALAM JARINGAN DIES NATALIS KE - 3 FAKULTAS VOKASI UKI

Upaya percepatan vaksinasi terus dilakukan pemerintah sebagai bentuk penanganan Covid-19. Menteri Kesehatan (Menkes) RI,          Ir. Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah saat ini sedang berusaha keras meningkatkan cakupan program vaksinasi. 

Hingga saat ini, program vaksinasi telah sampai pada tahap ketiga selain tenaga kesehatan, lanjut usia, petugas publik, masyarakat rentan, kini masyarakat usia 12-17 tahun juga sudah dapat menerima vaksin. 

“Sasaran vaksinasi nasional di tingkatkan menjadi 208,2 juta. Dari yang sebelumnya hanya 181,5 juta,” ujar Budi sebagai keynote speech dalam Seminar Dalam Jaringan Nasional (Semaring) Dies Natalis ke-3 Fakultas Vokasi Universitas Kristen Indonesia (UKI), Sabtu (17/7/2021).

Menurut Budi, upaya percepatan program vaksinasi Covid-19, dibutuhkan peran serta dari semua pihak.

“Saya sangat mengapresiasi pihak-pihak yang telah membantu pemerintah dalam akselerasi program vaksin agar dapat tercapai. Dengan membuat sentra vaksinasi dan mengedukasi masyarakat agar bersedia di vaksin,” sebutnya.

Budi menambahkan, peran lembaga pendidikan juga perlu dilakukan dalam upaya percepatan program vaksinasi Covid-19 dengan cara mengedukasi masyarakat akan pentingnya vaksin, serta inovasi dalam penelitian. Contohnya adalah Fakultas Vokasi UKI.

“Fakultas Vokasi UKI dapat turut andil dalam menangani pandemi covid-19. Dalam program vaksinasi, UKI dapat memberikan dukungan dengan mengedukasi akan pentingnya vaksin. Selain itu, berbagai inovasi penelitian dan pemikiran cerdas civitas akademika akan menjadi amunisi dalam menghadapi pandemi ini,” ungkap Budi.

Sementara, Rektor UKI Dr. Dhaniswara K. Harjono, SH., M.H., MBA mengatakan, Seminar dalam jaringan (Semaring) yang termasuk dalam kegiatan Dies Natalis ke-3 Fakultas Vokasi UKI ini dilakukan untuk mendukung program vaksinasi Covid-19 yang dicanangkan pemerintah.

“Semaring ini sebagai bentuk edukasi terkait masalah epidemiologi dan juga mengenai masalah pentingnya vaksinasi untuk mengurangi penyebaran Virus Covid-19, dan bagaimana cara berbisnis di tengah pandemi Covid-19,” ungkap Dhaniswara.

Selain dihadiri oleh Rektor UKI, Dr. Dhaniswara K. Harjono, S.H., M.H., MBA, Semaring ini juga dihadiri oleh Dekan Fakultas Vokasi UKI, Maksimus Bisa Lado Purab, S.St.Ft., S.K.M. M.Fis, dan dipimpin oleh moderator Singgih Sasongko, S.IP., M.Si yang juga merupakan Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi UKI.

Semaring Dies Natalis ke-3 Fakultas Vokasi UKI yang mengusung tema "Vokasi Peduli, UKI Hebat, Indonesia Sehat" ini menghadirkan para narasumber yang kompeten di bidangnya terkait Virus dan vaksinasi serta peranan digital platform dalam rangka peningkatan bisnis sektor ritel (UMKM)  di masa Pandemi Covid-19.

Para narasumber tersebut adalah Kepala Lembaga Biologi Molekular Eijkman (Eijkman Institut for Molecular Biology) Prof. dr. Amin Soebandrio, Sp.MK(K)., Ph.D; Kepala Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur, Dokter Inda Mutiara, M.M.; dan Executive Vice President Telkom Regional II Jakarta, Teuku Muda Nanta, S.T., M.Eng.

Dalam Semaring ini, Kepala Lembaga Biologi Molekular Eijkman (Eijkman Institut for Molecular Biology) Prof. dr. Amin Soebandrio, Sp.MK(K)., Ph.D menjelaskan tentang Virologi Covid-19 dan variannya

“Penting untuk memahami efek mutasi pada suatu varian terutama dampaknya pada penularan virus, tingkat keparahan penyakit dan hasil klinis, diagnosis laboratorium, obat-obatan, efektivitas vaksin, dan kekebalan tubuh,” ujar Prof Amin Soebandrio.

Sementara, Kepala Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur, Dokter Inda Mutiara, M.M., memberikan pemaparan bahwa Vaksinasi Covid-19 adalah bagian penting dari upaya penanganan pandemi Covid-19 yang menyeluruh dan terpadu meliputi aspek pencegahan dengan penerapan protokol kesehatan, yaitu menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker (3M), vaksinasi Covid 19 dan 3T (Tes, Telusur, Tindak Lanjut).

“Jenis vaksin di Indonesia yaitu Sinovac, Astrazeneca, Sinopharm dan Moderna. Vaksin yang digunakan dalam program vaksinasi nasional dipastikan aman, sesuai dengan rekomendasi WHO dan sudah mendapatkan izin penggunaan darurat dari BPOM, memiliki reaksi lokal dan efek sistemik yang rendah, memiliki imunogenitas tinggi serta efektif untuk mencegah Covid-19,” ungkapnya.

Di hadapan civitas akademika UKI, dokter Inda mengingatkan tentang adanya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang merupakan semua kejadian medik yang terjadi setelah imunisasi, menjadi perhatian dan diduga berhubungandengan imunisasi.

“Umumnya reaksi yang timbul adalah nyeri atau bengkak ditempat suntikan, demam, sakit kepala, lelah, mengantuk, mual dan lapar. Ini merupakan hal yang masih wajar, biasanya bersifat sementara dan ringan, serta akan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan,” ungkap Inda.

Inda juga menyebutkan, bahwa vaksinasi menyebabkan sistem kekebalan tubuh penerima bereaksi terhadap antigen yang terkandung didalam vaksin sehingga memicu terbentuknya antibody.

“Jika merasa ada gejala yang lebih serius, segera datang ke fasilitas layanan kesehatan terdekat dan laporkan melalui situs keamananvaksin.kemkes.go.id,” ujarnya.

Peranan digital platform bagi peningkatan bisnis UMKM

Sedangkan pada narasumber ketiga yaitu Executive Vice President Telkom Regional II Jakarta, Teuku Muda Nanta, S.T., M.Eng, lebih menjelaskan mengenai penerapan digitalisasi yang sangat dibutuhkan UMKM di masa pandemi Covid-19. 

“Pandemi Covid-19 mendorong masyarakat untuk beraktifitas melalui platform digital. Semua produk harus tersedia secara online di marketplace, e-commerce dan media sosial. Untuk itu, masyarakat, UMKM dan industri bisa memanfaatkan fenomena ini untuk meluncurkan produk atau jasa baru yang merambah segmen digital,” ujar Teuku Muda Nanta.

Komisaris Telkom Akses ini juga memaparkan, dalam pengembangan usaha menuju digitalisasi, UMKM membutuhkan connectivity internet. Telkom hadir menyediakan jaringan internet terbaik dengan berbagai macam pilihan produk sesuai dengan kebutuhan.

“Digital service hadir untuk mempermudah operasional usaha UMKM. Beberapa produk digital service Telkom untuk segmen UMKM adalah Point of Sales (POS) Bonum untuk mempermudah manajemen stock barang dan kasir. Serta, QREN sebagai alat bayar digital dan CloudX sebagai layanan untuk meeting virtual,” ungkap Teuku Muda Nanta.

Telkom terus mendorong pengikatan kemampuan digital para pelaku usaha UMKM melalui program kemitraan seperti Rumah BUMN, Indigo untuk pengembangan start up, dan turut terlibat dalam program ITDRI (Indonesia Telecommunication Digital Research Institute) untuk membangun ekosistem riset telekomunikasi dan teknologi digital.

Telkom menghadirkan beberapa digital platform terbaik untuk mendorong pertumbuhan UMKM seperti Pasar Digital (PaDi) UMKM, dimana pelaku UMKM dapat menjual barangnya secara online kepada ratusan BUMN di Indonesia. Wonderin.id sebagai digital platform pariwisata dan agree sebagai digitalisasi ekosistem pertanian Indonesia.

 

Share this Post

DAFTAR BEASISWA E-Journal ID | EN