UKI Raih Rekor Dunia dari MURI, Orasi Ilmiah Non Stop 70 Pakar

Jakarta- Universitas Kristen Indonesia (UKI) meraih penghargaan Rekor Dunia dari MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia) dalam melaksanakan Orasi Ilmiah Non Stop 70 pakar, pada tanggal 2 – 3 Agustus 2023 yang terselenggara di Auditorium Graha William Soeryadjaya, UKI Cawang.

Rektor UKI, Dr. Dhaniswara K. Harjono, S.H., M.H., MBA menerima piagam penghargaan dari Senior Customer Relations Manager MURI, Andre Purwandono, S.S. Kegiatan Orasi Ilmiah Non Stop 70 pakar UKI ini juga merupakan salah satu Rangkaian Dies Natalis ke-70 dan lustrum ke-14 UKI. 

Dalam video sambutannya, pendiri MURI, Jaya Suprana, mengucapkan selamat atas prestasi yang diraih oleh UKI. “Demi mewujudkan visi jangka panjang bangsa Indonesia, Menuju Indonesia Emas 2045, UKI menggelar orasi ilmiah yang dilakukan secara estafet oleh 70 orator dengan durasi selama 29 jam 17 menit non stop.  Oleh karena itu Museum Rekor Dunia Indonesia dengan bangga mencatatkan kegiatan orasi secara estafet non stop tersebut sebagai Rekor. Saya ucapkan selamat. Semoga kita semua dapat Menuju Indonesia Emas pada tahun 2045,” ujar Jaya Suprana.

Senior Customer Relations Manager MURI, Andre Purwandono, S.S., turut memberikan ucapan selamat kepada UKI, “Hari ini UKI telah berhasil mencatatkan salah satu kategori rekor yaitu yang sifatnya superlative yaitu dengan adanya orasi ilmiah non stop terlama. Ini merupakan orasi ilmiah pertama yang dilakukan di lingkup universitas dan dilakukan UKI sebagai pioneer.” 

“Dan mengenai pendidikan, karena Indonesia adalah negara kepulauan, kita bermasalah mengenai ketidakmerataan, tim MURI berharap pemerintah memiliki terobosan agar pemerataan ini terwujud. Sehingga tidak adanya kesenjangan dari setiap pulau-pulau yang ada di Indonesia,” ujar Andre Purwandono.

Rektor UKI, Dr. Dhaniswara K. Harjono, S.H., M.H., MBA menjelaskan bahwa UKI sebagai salah satu universitas tertua di Indonesia dengan usia 70 tahun. Pendiri UKI adalah pendiri bangsa. Rektor pertama UKI adalah Menteri Pengajaran yang kedua setelah Ki Hadjar Dewantara yaitu Todung Sutan  Gunung Mulia. 

“Kita sadar penuh, negara inipun sangat berharap kepada UKI. Dan hari ini kita ingin melakukan sesuatu yang terbaik bagi bangsa dan negara,” ujar Dhaniswara.

“Yang utama kita mendukung sepenuhnya agar Indonesia Emas di tahun 2045 menjadi kenyataan. Untuk itu kita memilih 70 pakar sesuai usia UKI 70 tahun. Kita memilih 70 pakar yang minimal bergelar doktor dan 11 diantaranya sebagai professor dari multi disiplin. Kita memberikan sumbangsih dengan melakukan penelitian kemudian kita sampaikan dalam bentuk orasi ilmiah. Semoga ini bermanfaat, Karena begitu kita sampaikan sebagai orasi ilmiah, artinya kita persembahkan kepada bangsa dan negara hasil penelitian sesuai bidang kita masing-masing,” kata Dr. Dhaniswara.

“UKI ingin mensukseskan Indonesia Emas di tahun 2045. Generasi muda akan menikmati menjadi masyarakat yang maju, adil dan makmur. Kepastian hukum sebagai salah satu tujuan hukum di Indonesia harus menjadi syarat mutlak sebagai sarana untuk melaksanakan pembangunan agar visi Indonesia Emas 2045 yaitu mewujudkan Indonesia yang maju, adil dan makmur, khususnya menjadi 5 besar kekuatan ekonomi dunia dengan menjadi negara berpendapatan tinggi di tahun 2045, bisa menjadi suatu kenyataan,” ujar Dhaniswara.

Dr. Dhaniswara mengatakan diperlukan komitmen dan kerja keras dari seluruh komponen bangsa ini untuk menerapkan metode omnibuslaw yang dapat menghilangkan ketidak pastian hukum akibat tumpang tindihnya peraturan perundang-undangan, agar mimpi bangsa Indonesia untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 dapat tercapai.

Ada 70 pakar yang menyampaikan hasil penelitian dan memberitakan dalam bentuk orasi. Orasi ilmiah akan dipublikasikan dalam bentuk proceeding sehinga masyarakat bisa melihat hasilnya. 

“Sebagai kaum akademisi,untuk mencapai Indonesia Emas 2045 tentunya ada beragam masalah seperti terorisme dan keamanan, tentang pendidikan, teknologi, kepastian hukum dan keadilan hukum. Ini semua akan kita sampaikan karena harus dibenahi kalau kita ingin mencapai Indonesia Emas 2045,” kata Dhaniswara.

Lebih lanjut, Ketua Dies Natalis UKI ke-70, Dr. Verdinand Robertua Siahaan,M.Soc.Sc menjelaskan Indonesia Emas 2045 ini diterjemahkan ke dalam disiplin ilmu. Ada 70 orator yang datang dari berbagai disiplin ilmu. UKI memiliki 8 fakultas dan 1 program pasca sarjana. “Indonesia Emas 2045 dapat diterjemahkan ke dalam dimensi sosial budaya ekonomi dan politik, pertahanan dan keamanan,” ujar Doktor Verdinand.

Share this Post

DAFTAR BEASISWA E-Journal ID | EN